Seorang Petani Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon Kemiri dan Keluarkan Aroma Tak Sedaap Dari Tubuh Korban -->

Header Menu

Seorang Petani Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon Kemiri dan Keluarkan Aroma Tak Sedaap Dari Tubuh Korban

Selasa, 27 Juli 2021

Petugas Mengevakuasi Korban

Suarakarumput.com--Seorang Petani berinisial BL (40) Warga Malwaru desa Uluwae, Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada ditemukan tewas gantung diri dan jenazahnya sudah dalam keadaan membusuk, Senin, (26/07/2021).

BL ditemukan gantung diri di atas pohon kemiri dikebun  milik Stanislaus Djawa di Malawaru desa Uluwae, Kecamatan Bajawa Utara Kabupaten Ngada.

Jenazah korban pertama kali di temukan oleh anak kandungnya sendiri YK (16) pelajar SMA.

Saat itu YK sedang mengerjakan pagar disamping rumahnya. Karena kekurangan kayu, YK bergegas menuju kebun tetangganya yang berjarak kurang lebih 100 meter dari rumahnya.

Di kebut tersebut YK sempat memotong kayu gamal untuk dijadikan kayu pagar.
Saat sedang memotong kayu YK di kejutkan dengan  seorang yang tergantung di pohon kemiri.
Yang lebih mengejutkannya lagi yang tergantung di pohon itu adalah BL ayah kandungnya.

YK pun berlari menuju rumahnya sambil berteriak histeris untuk memanggil ibunya.

ES istri korban pun terkejut karena suaminya sudah hilang sejak Kamis, (22 Juli 2021).
Jadi, pada kamis siang sekitar pukuk 13.00 korban dan istri serta anak-anak makan siang bersama-sama.
Sehabis makan siang korban masuk kamar untuk tidur. Pukul 15.00 ES membangunkan BL agar jangan terlalu lama tidur siang.

Korban mengaku sedang lelah.
ES pun keluar menuju dan  mengerjakan sawah  di belakang rumah mereka.

Malam hari sekitar pukul 19.00 Wita  ES dan anak-anak hendak makan malam dan ES menyuruh anak kandungnya ke kamar untuk membangunkan korban yang sedang tidur.

Saat ke kamar anaknya tidak menemukan korban di kamar.
Istri adan anak korban pun mencari korban namun tidak di temukan.
Hingga Senin, 26 Juli 2021 pagi jenazah korban di temukan oleh anak kandungnya sendiri yang hampir sudah membusuk.


Peristiwa ini di laporkan kerabat korban ke Polsek Soa.
Tim indentifikasi Polres Ngada di pimpin Kasat Reskrim Polres Ngada Iptu Ray Artika, SH dan petugas dari Puskeksmas Watukapu ke lokasi Kejadian melakukan olah tempat kejadian perkara.

Ketika di temukan korban mengenakan jaket lorang dan celana pendek warna abu-abu. Saat di temukan posisi korban tergantung pada seutas tali terikat di leher di atas pohon kemiri dengan jarak dari tanah dengan kaki korban kurang lebih 50 centimeter.

Saat ditemukan tubuh korban sudah bengkak dan kehitam-hitaman serta sudah mengeluarkan aroma kurang sedap.

Di lokasi kejadian di temukan barang-barang milik korban di dekat tubuh korban seperti sebilah parang, sebuah jaket sert, serta seutas tali dengan panjang satu meter.

"Dari keterangan istri korban, bahwa korban mengalami depresi berat sejak tahun 2020 dan korban sering menyendiri serta susah berkomunikasi dengan orang lain,"ujar Kasat Reskrim Polres Ngada.

Keluarga korban menerima ke.atian korban sebagai musibah serta menolak dilakukan visum et repertum dan otopsi serta membuat surat pernyataan penolakan.

Sore hari pihak keluarga di kawal anggota Polres Ngada membawa korban untuk di makamkan di Kampung Bogizi Deaa Ngoranale,Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada