Kupang,Suarakarumput.com--Mahasiswa Asal Alor yang berinisial FNWN alias Febri (25) ditemukan meninggal dalam Posisi duduk di kursi depan teras Kamar kos di Kupang.
FNWN berasal dari Kelurahan Nusa Kenari, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Rimur (NTT).
(Foto: Digtara.com)
Korban di temukan meninggal di tempat kos Imanuel di Jalan Sagitarius Nomor 1, RT 038/ RW 014, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang pada Jumat (13/08/2021) siang sekitar pukul 13.15 wita.
Saksi Ira Welhelmince Louse Gultom (36) selaku penanggungjawab kost Imanuel mengaku kalau Jumat (13/08/2021) sekitar pukul 10.15 wita, ia melihat korban berjemur dibdepan pagar kos-kosan.
Korban yang baru tinggal 13 hari di salah satu kamar kos tersebut, kemudian kembali ke belakang menuju kamar kos.
Ira kaget karena mendegar tarikan nafas panajang dari korban. Ira dan dua pekerja di tempat kos itu kemudian ke teras kos dan melihat korban dalam posisi duduk di depan pintu kamar kos.
Korban sempat melambaikam tangan kepad Ira untuk meminta tolong.
Namun karena takut, Ira tidak berani menghampiri korban dan menolonv korban. Ira hanya meminta korban untuk memberikan handphonenya dan dia bermaksud menghubungi keluarga korban.
Ira kemudian melaporkan kejadian ini ini ke Selicurancis W G Mouwlaka yang juga ketua RT 38, kelurahan Liliba untuk menghubungi ambulance. Selicurancis mendapati korban dalam keadaan kritis. Korban duduk diatas kursi dengan kondisi tangan tergantung, lidah menjumur keluar, dan air liur keluar dari mulut.
Ia pun menghubungi pihak kelurahan dan Bhabinkamtibmas kelurahan Liliba, Brigpol Andri Long untuk datang kelokasi kejadian dan sekaligus menghubungi BKS (Brigade Kupang Sehat). BKS yang datang ke lokasi kejadian melakukan pemeriksaan terhadap korban dan didapati korban telah meninggal dunia.
Kerabat korban, Ahmad Taufil (26) yang juga tinggal di Kelurahan Liliba, Kota Kupang, mengaku, kalau korban sering mengeluh sakit lambung, jantung, dan diabetes. Ahmad Taufik pun sering menghantar makan untuk korban.
Pada Jumat, (13/08/2021) Ahmad Taufik datang ke kos Imanuel inttuk melihat korban.
Saat datang Taufik mendapati korban sedang duduk di kursi dengan kondisi tangan tergantung, lidah menjulur keluar, dan air liur keluar dari mulut.
Ahmad Taufik mengaku kalau korban berasal dari Kabupaten Alor dan sedang kuliah di Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang-Jawa Timur.
Namun karena Ayah korban meninggal di Kabupaten Alor, maka korban Pulang Ke Alor.
Setelah pemakaman sang ayah, korban datang ke Kupang dan menginap di Kos Imanuel kurang lebih selama 13 hari, sampai dia meninggal.
Ksrabat Korban, Beatrix Suryano (52) yang juga warga Jalan Oelon III, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang juga mengaku bahwa korban menderita sakit jantung (mempunyai kelainan jantung sejal kecil) ,dan diabetes.
Beatrix juga mendapatkan onformasi perihal korban meninggal dunia dari teman kos korban yang menghubungi suaminya melalui telepon. Ia mengaku kalau korban adalah anak tunggal dan berstatus sebagai anak yatim piatu.
Tenaga medis dari Puskesmas Bakunase, Kota Kupang turun ke lokasi kejadian dan melakukan swabb terhadap korban dan dan hasilnya korban negatif covid-19.
Pihak Rumah Sakit Titus Uly Kupang mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi korban ke rimah sakit guna di lakukan visum.
"Dugaan sementara korban meninggal dunia akibat sakit jantung yang diderita oleh korban sejak kecil," ujar Kapolsek Oebobo, AKP Magdalena G Mere, SH, Jumat (13/08/2021).
Tidak ada tanda kekerasan padabtibih korban usai di lakukan visum luar dan jenazah korban akhirnya di serahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Dikutip: Digtara.com