Kupang, Suarakarumput.com--Nasib naas yang dialami oleh seorang Kepala sekolah Swasta Reformasi Plus Kupang, Ferdinan Haba (31). Korban tewas kesetrum saat sedang memetik mangga di Rumah Milik Yayasan Reformasi, Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Pada Rabu (10/11/2021) petang.
Sore hari, Ferdinan datang ke rumah Yayasan Reformasi untuk meminta mangga pada Dance Matasina (30) Kepala Sekolah SD Reformasi yang kebetulan ada di rumah Yayasan tersebut.
Didepan Rumah Yayasan tersebut, memang ada pohon mangga yang berbuah lebat, dan Ferdinan berusaha ingin memetiknya sendiri.
Dance Matasina, mengatakan bahwa, karena tidak ada mangga di Rumahnya, maka Ferdinan spontan memanjat pohon jambu yang berdekatan dengan pohon mangga untuk menjoloknya.
Saat berada diatas pohon jambu tersebut, Ferdinan meminta pipa besi pada Dance untuk digunakannya menjolok mangga.
Namun naas pipa besi tersebut menyentuh kabel listrik didekat pohon jambu dan ada percikan api. Seketika itu juga, Ferdinan terhempas jatuh dan tersangkut di ranting besar pohon jambu tersebut.
"Mungkin Bapa tua ayun ke belakang kena kabel. Lalu kabel menyala dan pipa langsung jatuh. Beta liat bapa tua taga'e dicelah ranting situ. Beta langsung pi liat, sonde bagerak lai. Hanya Mata su putih," ungkap Dance yang dilansir dari tenarkupang.com
Kemudian Dance dan beberapa temannya berinisiatif menghantar Korban ke salah satu rumah sakit di Kota Kupang untuk mendapatkan pertolongan.
Namun nyawa korban tidak dapat tertolong.