Bacaan Injil dan Renungan Katolik Minggu 13 Februari 2022 -->

Header Menu

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Minggu 13 Februari 2022

Patris Trikora
Jumat, 11 Februari 2022

Suaraakarrumput.com--Berikut Bacaan Injil dan Renungan Katolik Minggu 13 Februari 2022

Bacaan Pertama Yeremia 17:5-8 "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!"

17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN

17:6 Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.

17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.

Bacaan Kedua 1 Korintus 15:12; 16-20 "Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu".

15:12 Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?

15:16 Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.

15:17 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.

15:18 Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.

15:19 Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.

15:20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Minggu 13 Februari 2022

Bacaan Injil Lukas 6:17.20-26 "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah"

6:17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.

6:20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.

6:21 Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.

6:22 Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu yang jahat.

6:23 Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.

6:24 Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah memperoleh penghiburanmu.

6:25 Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.

6:26 Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."

RENUNGAN KATOLIK

Kebahagiaan adalah pencarian manusia yang sudah berlangsung sejak lama. Bahkan kita dapat mengatakannya sebagai pencarian yang telah ada sejak awal peradaban manusia itu sendiri. Kita bisa menemukannya dalam banyak pendapat, gagasan yang mau merumuskan kebahagiaan. Kiranya kita dapat merenungkannya lewat tiga hal yang terungkap dalam sabda Tuhan hari ini.

Hal yang pertama diungkapkan dalam Bacaan Pertama, dari nubuatan Nabi Yeremia. Sang Nabi menegaskan : Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia. Diberkatilah yang mengandalkan Tuhan. Seruan sedemikian menjadi kritik bagi mereka yang mencari kebahagiaan dengan semata-mata mengandalkan kemampuan diri sendiri. Bahwa kebahagiaannya adalah hasil pencariannya tanpa campur tangan pihak lain.

Hal yang kedua,  dari Yesus sendiri yang dapat kita lihat pada Bacaan Injil hari ini. Ia menegaskan bahwa yang berbahagia adalah orang yang miskin, sedangkan yang kaya justru celaka. Lewat penegasan tersebut kita dapat melihat bahwa keadaan tidak memiliki apa-apa menjadi sebuah kemungkinan untuk menerima sesuatu dari luar. Berbeda dengan keadaan yang menunjukkan suasana kepenuhan dan kekayaan yang seakan-akan tidak perlu lagi hal lainnya.

Maka penegasan Yesus tentang mereka yang miskin adalah yang empunya Kerajaan Allah, menjadi jelas. Jelaslah bahwa mereka yang miskin adalah yang mempunyai kemungkinan untuk merima sesuatu dari luar. Dan ini menjadi satu bentuk keterbukaan. Orang yang miskin menjadi berbahagia justru kerena sikap penerimaan itu. Terlebih penerimaan atas yang datang dari Tuhan. Itulah kebahagiaan manusia yang merupakan rahmat dari Tuhan.

Hal yang ketiga yaitu dari Rasul Paulus dalam Bacaan Kedua diatas yang mana pesan tersebut sehubungan dengan makna Kebangkitan Kristus. Bahwa kebangkitan-Nya merupakan bukti iman kristiani itu sendiri. Kristus adalah yang sulung dari kebangkitan yang membawa semua orang kepada kehidupan yang tak berkesudahan. Inilah makna yang sungguhnya dari kebahagiaan itu sendiri, secara istimewa kebahagiaan orang kristiani.

Kita perlu untuk menyadari bahwa kebahagiaan itu adalah hal mungkin bagi kita. Terlebih kebahagiaan adalah juga bagian dari kebangkitan Kristus. Kita berbahagia karena kita mau hidup dalam Kristus Tuhan, yang membawa kita pada hidup yang sejati itu.

Dengan demikian maka kehidupan kita akan dilimpahi dengan segala rahmat Tuhan sebagaimana dinubuatkan oleh Yeremaia: “Ia seperti pohon yang daunnya tetap hijau, yang tidak khawatir dalam tahun kering, dan tidak berhenti menghasilkan buah”.

DOA RENUNGAN KATOLIK

Ya Bapa, semoga kami selalu mensyukuri hidup kami, karena itu adalah hidup yang tak akan berkesudahan. Dalam tuntunan rahmat-Mu kami senatiasa dipenuhi. Amin.

Demikian Bacaan Injil dan Renungan Katolik Minggu 13 Februari 2022. Kiranya kebahagiaan selalu menyertai kita semua dan kiranya kita juga bisa menjadi penyalur kebahagiaan bagi sesama. Semoga***