Jokowi Larang Ekspor Kelapa Sawit. Bisakah Indonesia Menjadi Pengatur Ekonomi Dunia? -->

Header Menu

Jokowi Larang Ekspor Kelapa Sawit. Bisakah Indonesia Menjadi Pengatur Ekonomi Dunia?

Selasa, 26 April 2022

 Jokowi Larang Ekspor Kelapa Sawit. Bisakah Indonesia Menjadi Pengatur Ekonomi Dunia?

Jokowi Larang Ekspor Kelapa Sawit

Presiden Joko Widodo mengeluarkan sebuah kebijakan yang menimbulkan banyak reaksi dari berbagai kalangan masyarakat.


Kebijakan yang di kelurakan oleh Jokowi adalah larangan mengekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng ke luar negeri.


Larangan tersebut akan di mulai pada Kamis 28 April 2022 hingga batas waktu yang belum di tentukan.


Kebijakan yang viral tersebut menimbulkan berbagai macam komentar dari berbagai kalangan entah itu kontra maupun juga pro.


Pemerintah dalam hal ini, presiden Jokowi berani mengambil langkah ini karena berangkat dari sebuah kondisi dalam negeri yang mana saat ini harga minyak goreng yang melambung tinggi.

BACA JUGA: FADMMAB Kupang Menilai Penggusuran di Bowosie yang Ditentang oleh Masyarakat Merupakan Bentuk Penyingkiran Manusia

Namun begitu banyak sisi yang dapat di nilai dari keluarnya kebijakan ini.


Ada yang menilai dari sisi politik dan juga menilainya dari sisi ekonomi yang bukan hanya berpengaruh kepada ekonomi negara namun juga ekonomi luar negeri, dan juga dari berbagai sisi.


Selain itu, kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah ini bisa juga menjadi sebuah landasan dasar akan kesadaran bahwa betapa pentingnya kehadiran Indonesia di kancah internasional dalam sisi produsen yang dapat di perhitungkan.



Langkah yang di ambil ini memang memiliki sebuah resiko yang besar, baik itu untuk pendapatan negara, nasib para petani sawit dan juga berbagai pihak yang terlibat secara langsung.


Lalu bagaimanakah dampak yang akan terjadi ke depan dari apa yang sudah di tentukan dan di keluarkan oleh pemerintah.


Seperti apakah dampaknya bagi negara, para petani, dan juga bagi dunia internasional yang menggantungkan kebutuhan bahan baku minyak goreng dari Indonesia?


Tentu kini kita sedang menantikan seperti apa yang akan terjadi bagi dunia setelah keberanian Pemerintah dalam mengambil kebijakan yang luar biasa menimbulkan polemik ini.


Namun yang perlu kita ketahui bahwa Pemerintah mengambil langkah ini demi kepentingan rakyat kecil yang tentunya merasakan pahitnya membeli minyak goreng untuk keperluan sehari-hari, untuk usaha, dan juga kepentingan lainnya.

BACA JUGA: Bacaan Injil dan Renungan Katolik Pekan II Paskah Selasa 26 April 2022

Mahalnya harga ini membuat rakyat kecil tidak mampu untuk membeli minyak goreng.


Dalam hal ini tentu rakyat kecil mengharapkan kebijakan pemerintah yang pro terhadap situasi mereka saat ini.


Kita ketahui juga bahwa para penyedia dan juga pengusaha kelapa sawit menjual bahan baku minyak goreng dan minyak goreng keluar negeri atas dasar harga yang menguntungkkan.


Harga ekspor lebih bernilai tinggi dan peluang mendapatkan keuntungan besar lebih tinggi dari pada menjualnya ke masyarakat Indonesia sendiri.


Namun untuk sementara harapan para pengusaha itu saat ini di cegat oleh pemerintah.


Kita menunggu seperti apa perkembangan yang akan terjadi bagi dunia internasioal yang akan datang usai kebijakan ini berlaku.


Kita lihat saja seperti apa permainan dari seorang Jokowi yang ingin menunjukan taring bangsa Indonesia di kancah Internasional.


Tentu kita berharap bahwa kita jangan terus-terus saja di permainkan oleh negara luar yang berkuasa, namun marilah kita juga menjadi negara pemain dan sekaligus penentu kehidupaan negara di dunia.


Jokowi Larang Ekspor Kelapa Sawit tersebut apakah merupakan sebuah permainan agar Indonesia berani Menjadi bagian dari Pengatur Ekonomi Dunia?***