Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Minggu 15 Mei 2022 -->

Header Menu

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Minggu 15 Mei 2022

Patris Trikora
Sabtu, 14 Mei 2022

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Minggu 15 Mei 2022


Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Minggu 15 Mei 2022

Bacaan Injil Yohanes 13:31-33a, 34-35 "Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi".


Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.

Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.

Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Renungan Katolik Hari Ini Minggu 15 Mei 2022


Saudara Seiman terkasih dalam Kristus, Bacaan Injil hari ini mengisahkan tentang Pesan di akhir pelayanan Yesus.

Masa pelayanan Tuhan Yesus di dunia akan segera berakhir. Pesan terakhir yang diberikan-Nya kepada murid-murid-Nya, yaitu agar mereka saling mengasihi.

Tuhan Yesus sudah menjadi teladan bagi mereka, karena Ia telah terlebih dahulu mengasihi mereka. Kasih inilah yang menjadi ciri khas orang percaya, yaitu murid-murid Kristus, supaya orang lain yang melihatnya percaya bahwa kita adalah murid-murid-Nya.

Sudahkah kasih menjadi ciri khas dalam Gereja atau paroki Anda?

Jaminan Kelak, Tuhan Yesus menyatakan bahwa ke tempat Dia akan pergi sekarang ini tidak dapat diikuti oleh siapa pun. Namun kelak ada jaminan bahwa kita akan mengikuti-Nya.

Kepergian Tuhan Yesus ke sorga memiliki misi khusus; dan ini merupakan bagian dari penggenapan rencana keselamatan Allah yang sempurna.

Harapan dan tekad Petrus yang kita pelajari dalam ayat ini, mungkin merupakan harapan dan tekad kita juga, di mana kelak kita pun akan dapat bersama-sama Yesus untuk selama-lamanya; bertemu muka dengan muka.

Namun, sesungguhnya ada jaminan yang pasti bahwa selama kita, orang percaya masih hidup di dunia, kita pun mengalami persekutuan dengan Dia dalam roh dan kebenaran; dan kelak kita akan bertemu muka dengan muka dengan Dia selamanya di sorga.

Saat kita muka bertemu muka dengan Yesus, merupakan kemuliaan tertinggi bagi manusia ciptaan-Nya. Dengan kata lain, kemuliaan identik dengan kekayaan.

Namun kemuliaan yang ditawarkan dan diajarkan oleh Yesus kepada kita berbeda dengan kemuliaan duniawi yang dipahami oleh banyak orang zaman ini (harta, wanita dan tahta). Kemuliaan Allah terletak pada kebaikan dan cinta-Nya.

Allah mulia karena Ia menampilkan kebaikan yang penuh, kebaikan yang tiada syarat dan tak terhingga. Cinta tak terhingga itu dilakukan Yesus dengan cara menebus dosa manusia agar manusia dapat menikmati hidup bahagia bersama Allah.

Karya penebusan itulah keadaan yang bagi manusia sebuah kehinaan, namun justru menampilkan kemuliaan.

Di situlah kemuliaan Allah tampak sepenuh-penuhnya. Karena kebaikan itu Allah dihargai setinggi-tingginya. Itulah kemuliaan Allah.

Kemuliaan pertama (manusiawi) tidak abadi. Kemuliaan itu hilang seiring habisnya harta kekayaan. Maka, yang tersisa tinggallah derita yang berkepanjangan.

Kemuliaan pertama juga sering menimbulkan percekcokan dan perpecahan. Kemuliaan pertama juga memisahkan seseorang dari Allahnya.

Sayannya, banyak orang tidak (mau) menyadarinya. Seringkali kesadaran itu datang terlambat. Namun demikian, itu mungkin masih jauh lebih baik ketimbang tidak menyadarinya sama sekali.

Kemuliaan kedua menjanjikan kebahagiaan abadi. Harta kebaikan surgawi bertambah seiring semakin besar dan banyaknya cinta yang diperbuat di dunia.

Itu artinya, ia memiliki kesempatan besar tinggal bersama Allah. Banyak orang telah mencapai kekayaan macam ini. Banyak orang di dunia juga mengusahakan kemuliaan demikian semasih di dunia.

Caranya, mengasihi sesama manusia sehabis-habisnya. Banyak orang menggunakan harta miliknya, kekayaannya di dunia untuk mencintai sesama.

Sebagai pengikut Kristus, kita diajak mengikuti jejak-Nya. Kita memuliakan Allah dengan mencintai sesama sehabis-habisnya, tulus tanpa pamrih. Hanya cinta yang demikian akan menandakan keberadaan kita sebagai murid-murid Kristus.

Sebab, banyak orang mencintai bukan karena demi kebaikan orang lain tetapi demi kebaikan diri sendiri.

Doa Renungan Katolik Hari Ini Minggu 15 Mei 2022


Tuhan Yesus, ajarlah kami untuk mengasihi orang-orang lain dengan kasih yang sama yang Kauberikan kepada kami. Kasih-Mu tanpa syarat, penuh dengan janji akan kehidupan baru, dan setia.

Semoga kami menerima kasih-Mu melalui pencurahan Roh Kudus-Mu, kemudian melakukan segalanya yang kami dapat lakukan untuk membawa kasih ini kepada orang-orang lain. Amin

Demikian Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Minggu 15 Mei 2022. Kiranya kasih Kristus menyertai kita semua sehingga kita pun mampu mengasihi sesama. Semoga***