Bacaan Injil dan Renungan Katolik Jumat 27 Mei 2022 (Dukacita Berubah Menjadi Sukacita)
Bacaan Injil Yohanes 16:20-23a "Sesungguhnya...dukacitamu akan berubah menjadi sukacita."
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.
Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.
Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.
Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.
Renungan Katolik Jumat 27 Mei 2022
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Bacaan Injil hari ini mengiahkan tentang "Dukacita dan Sukacita dalam Mengikuti Kristus".
Sukacita dan dukacita seperti dua sisi mata uang logam yang tak terpisahkan. Sukacita dan dukacita silih berganti terjadi di dalam kehidupan di dunia ini.
Dukacita selalu mendahului sukacita karena pada dasarnya kita (manusia) telah berdosa. Misalnya, fase atau tahap dukacita tersebut dimulai dari proses bersalin/melahirkan, seorang ibu mengerang kesakitan dan ketika anaknya lahir, si anak menangis.
Namun setelah itu, si ibu gembira dan bersukacita melihat anaknya baru lahir. Demikian juga si anak merasa nyaman di pelukan ibunya.
Oleh sebab itu seharusnya kita menyadari bahwa hidup di dunia ini selalu diwarnai dukacita dan sukacita sehingga pada saat dukacita menyelimuti hidup kita maka janganlah kita berputus-asa sebab percayalah sebentar lagi kita akan bersukacita dalam hidup.
Kita mesti bijaksana mengendalikan perasaan hati kita supaya tidak larut dan tidak tenggelam dalam perasaan. Memang paling sulit untuk meredam dukacita karena pastinya terasa begitu menyayat hati. Atau adakah diantara kita yang tahan menanggung derita berkepanjangan di dalam hidupnya?
Oleh karena itu hanya dekat dengan Tuhan saja kita akan merasakan ketenangan dan dukacita akan berlalu, digantikan sukacita, seperti yang tertulis dalam Mazmur 62:2a "Hanya dekat Allah saja aku tenang"
Apabila kitta mampu mengendalikan perasaan dukacita dan sukacita dalam hidup, maka kita juga akan mampu menghadapi saat datang penganiayaan atas keyakinan iman kita.
Tidak sedikit orang yang tidak suka kepada orang beriman terutama yang beriman kepada Yesus Kristus karena mereka malu atas perbuatan mereka ditelanjangi oleh sikap dan perbuatan orang beriman.
Sebagai Contoh , Orang jujur pastinya dimusuhi oleh orang yang tidak jujur karena takut ketahuan perbuatannya yang tidak jujur sehingga pada saat orang jujur mengalami masalah hidupnya maka orang tidak jujur merasa senang.
Sejalan dengsn Firman Tuhan yang telah kita dengarkan hari ini yakni dalam Yohanes 16:20 berbunyi:
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. "
Demikian juga penganiayaan pada orang beriman akan terjadi karena orang dunia makin hari makin jahat namun percayalah Tuhan menyertai orang beriman.
Namun percayalah, Keteguhan iman kita kepada Yesus pasti mengubah tujuan hidup kita dari hal-hal duniawi menjadi hal-hal rohani yang menuju kekekalan hidup.
Dukacita yang kita tanggung tidak lagi dirasakan sebagai penderitaan tetapi sebagai bagian salib yang menjadi bagian yang harus dijalani sebelum beroleh sukacita abadi kehidupan kekal.
Jadi patut kita renungkan bersama bahwa, setelah kita memahami kebenaran Firman Tuhan ini, maka hendaknya kita tidak mudah berdukacita saat mengalami penderitaan hidup dan juga kita tidak terlalu bersukacita namun sewajarnya saja bergembira di saat segala sesuatu berjalan lancar di dalam hidup kita.
Seperti Nasihat dari Pengkhotbah 7:2 mengatakan: "Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya"
Maksudnya adalah agar kita sadar bahwa dalam hidup ini ada waktunya berdukacita dan ada waktunya bersukacita. Pada saat dukacita dan sukacita terjadi maka jangan sampai kita larut dalam kesedihan dan kegembiraan.
Doa Renungan Katolik Jumat 27 Mei 2022
Tuhan Yesus, uruslah Roh Kudus-Mu di sini dan saat ini, pimpinlah kami di jalan-Mu agar kami senantiasa hidup di jalan yang benar. Ajarkanlah kami untuk mampu mengontrol perasaan kami baik itu dalam keadaan dukacita maupun sukacita sehingga kami tidak larut dalam perasaan kami yang berlebihan, Amin.
Demikian Bacaan Injil dan Renungan Katolik Jumat 27 Mei 2022 ( Dukacita Berubah Menjadi Sukacita). Kiranya Roh Kudus selalu menuntun dan membimbing kita sehingga kita selalu dalam jalan yang benar. Semoga***