Bacaan Injil dan Renungan Katolik Minggu 29 Mei 2022 (Menjadi Satu dengan Yesus) -->

Header Menu

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Minggu 29 Mei 2022 (Menjadi Satu dengan Yesus)

Patris Trikora
Sabtu, 28 Mei 2022

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Minggu 29 Mei 2022 (Menjadi Satu dengan Yesus)





Bacaan Injil Yohanes 17:20-26 

"Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau"


Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:

Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.

Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka."

Renungan Katolik Minggu 29 Mei 2022


MENJADI SATU DENGAN YESUS


Saudara terkasih dalam Kristus Bacaan Injil hari ini Yohanes 17:20-26 merupakan satu keutuhan dari Doa Tuhan Yesus. Doa Tuhan Yesus yang panjang ini dapat dibagi dalam tiga bagian :

  1. Bagian pertama merupakan Doa Tuhan Yesus secara pribadi (ay 1-8)
  2. Bagian kedua adalah Doa Tuhan Yesus mengenai murid-muridNya. Begitu berat tantangan yang harus dihadapi murid Yesus. Yesus mendoakan murid-muridNya agar mereka memiliki kekuatan, secara khusus dalam melaksanakan tugas mereka sebagai saksi atau pemberita Injil (ay 10-19)
  3. Bagian ketiga adalah Doa Tuhan Yesus mengenai orang-orang yang percaya atas pemberitaan murid-murid Yesus (ay 20-26)

Dalam ayat 22 Yesus telah memberikan kemuliaan bagi murid-murid-Nya dan semua orang percaya.

Kemuliaan adalah dimana manusia itu bukan hanya memiliki tubuh (daging) melainkan juga memiliki rohaniah (spiritual). Demikianlah manusia yang utuh.

Kemuliaan yang dari Tuhan itu memampukan orang-orang percaya mengemban perintah Tuhan (ay 4).

Dengan kemuliaan itu pula, Tuhan Yesus berdoa untuk orang-orang percaya (ay. 23) : "Supaya semua mereka menjadi satu, agar dunia tahu bahwa Yesus adalah Tuhan, dan supaya orang-orang percaya itu saling mengasihi".

Menjadi satu berarti sehati, bagaikan sebuah paduan suara, sekalipun ada suara sopran, alto, tenor, bass namun enak di dengar.

Lagu itu akan lebih menyentuh hati jika semua penyanyi meresapi dan mempunyai pengertian makna yang sama.

Kesatuan yang dikehendaki Yesus jelas bukan kesatuan duniawi tetapi menjadi satu dalam memuji Tuhan.

Dengan kesatuan yang dilandasi oleh pujian kepada Tuhan maka implikasinya, setiap orang dapat saling menerima, saling menghargai, dan saling mengasihi.

Sekalipun kita berbeda latar belakang dan status, seorang dengan yang lain, tetapi kita telah dipersatukan Kristus.

Setiap orang harus saling menerima, sebab demikianlah Kristus menerima manusia tanpa membedakan.

Hidup orang percaya yang saling menerima, saling menghargai, dan saling mengasihi maka orang-orang Katolik sudah memberikan kesaksiannya hidupnya menjadi indah.

Kesaksian yang demikian dapat membuat banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus.

Dengan kesaksian yang nyata itu, maka tidak lagi terdengar kekecewaan yang dialami seorang raja. Melalui pembacaan firman Tuhan, sang raja dapat meresapi kasih Kristus yang begitu dalam.

Ingin rasanya ia menjadi pengikut Yesus. Namun dalam kenyataannya, ia melihat kehidupan orang-orang Katolik begitu jauh dari kasih Kristus.

Seharusnyalah hidup orang Katolik harus dipenuhi dengan kasih, seperti Kristus yang telah mengasihi umat-Nya.

Kita adalah milik Kristus. Kita semua adalah orang-orang yang telah berada di dalam Doa Tuhan Yesus, dan kita telah diberi kemuliaan.

Tuhan telah memberikan kemuliaan bagi kita, untuk memiliki kekuatan menjalani kehidupan ini. Cara hidup kita yang berlandaskan kemuliaan dari Tuhan, maka kita dapat menjadi saksi bagi banyak orang.

Secara organisasi, kita adalah satu ; satu agama, satu gereja. Namun yang lebih utama, kesatuan kita adalah dimana kita semua satu dalam menyembah Tuhan.

Persekutuan kita yang utama adalah bagaimana setiap orang merasakan dan menikmati kehadiran Tuhan saat menyembah Tuhan. Alangkah kasihannya jika ada orang yang hadir ke gereja bukan untuk menyembah Tuhan.

Betapa sedihnya jika ada orang datang ke gereja untuk sekedar bertemu dengan sahabat atau untuk sekedar disebut orang Katolik.

Apalagi bila ada orang datang ke gereja hanya mempersiapkan diri untuk memberikan kritik yang tidak membangun, menyakiti orang lain, mencela saudaranya, menyampaikan kata-kata yang dapat menimbulkan kegaduhan di antara orang lain.

Kesatuan kita hendaknya saling mengasihi. Praktek kesaksian orang Katolik yang terutama adalah mengasihi. Saling mengasihi adalah hal penting dalam ajaran Katolik.

Namun, bagaimanakah kita memahami kasih itu? Kita sudah terbiasa mendengar kasih untuk saling memberi, saling menghargai, dan saling menolong.

Selain itu, kejujuran (kebenaran) juga merupakan bagian dari kasih. Nilai-nilai kejujuran itu perlu lebih diperjuangkan.

Banyak hal yang dapat kita renungkan mengenai kejujuran. Dalam masa sekarang dan masa-masa yang akan datang, kita perlu memperjuangkan kejujuran atau kebenaran.

Yesus Kristus mengajarkan banyak gagasan mengenai kejujuran atau kebenaran. Ide kejujuran bukan hanya dikehendaki oleh orang Katolik tetapi juga oleh semua umat.

Jika setiap orang berkenan memperjuangkan kejujuran maka sesungguhnya kita sudah menjadi satu di dalam Kristus.

Sebab, Kristus menghendaki kejujuran dari umat-Nya. Dengan mempraktekkan hidup yang penuh kejujuran akan menghantar kita menikmati kehidupan damai sejahtera.

Doa Renungan Katolik Minggu 29 Mei 2022


Tuhan Yesus, ajarilah kami dengan tuntunan Roh Kudus-Mu agar kami lebih tulus membuka hati, pikiran dan seluruh diri kami kepada sesama kami, teristimewa kepada-Mu Tuhan dan Juruselamag kami, supaya kami dapat menjadi satu dengan Dikau, kini dan sepanjang segala masa, Amin.

Demikian Bacaan Injil dan Renungan Katolik Minggu 29 Mei 2022. Kiranya kita tetap bertahan dan mampu untuk tetap setia pada iman percaya kita kepada Tuhan Yesus dan hidup seturut kehendak-Nya. Semoga***