Renungan Katolik Hari Ini Kamis 5 Mei 2022 -->

Header Menu

Renungan Katolik Hari Ini Kamis 5 Mei 2022

Patris Trikora
Kamis, 05 Mei 2022

Renungan Katolik Hari Ini Kamis 5 Mei 2022 Pekan III Paskah


Renungan Katolik Hari Ini Kamis 5 Mei 2022 Pekan III Paskah

Bacaan: Kisah Para Rasul 8: 26-40; Yohanes 6: 44-51

Renungan Katolik 5 Mei 2022


PENGETAHUAN IMAN DAN KITAB SUCI DALAM GEREJA


Tidak semua orang mengetahui dan mengerti tentang realitas apa saja di dunia ini. Ada orang yang mengerti, tetapi ada juga orang yang tidak mengerti.

Untuk orang-orang yang tidak mengerti, pasti mereka amat memerlukan pengenalan dan pengetahuan, uraian dan penjelasan, bimbingan dan tuntunan.

Apabila mereka sudah mengenal dan mengetahui serta sudah mendengar uraian dan penjelasan dan sudah juga menerima bimbingan dan tuntunan, barulah mereka secara perlahan-lahan memahami dan mengerti realitas yang baru. Hal kita jumpai dalam bacaan I hari ini.

Dalam perjalanan dari Yerusalem ke Gaza, Filipus bertemu dengan “seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia”.

Bersama Filipus, sida-sida itu “pergi ke Yerusalem untuk beribadah”. Dia naik “keretanya sambil membaca Kitab Nabi Yesya”. Filipus mendekati sida-sida itu dan bertanya: “Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?” Jawabnya, “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?”

Atas dasar itu, “mulailah Filipus berbicara” dan “mulai memberitakan Injil Yesus kepadanya.” Pada ujung dari perjalanan dan dialog itu, berdasarkan permintaannya sendiri, “Filipus membaptis dia” (Kis 8: 26-27.30-31.35.38).

Berdasarkan sabda Tuhan ini, sesungguhnga bukan hanya sida-sida itu tidak mengerti, tetapi juga banyak orang juga tidak mengerti tentang apa saja, termasuk tentang Kitab Suci dan Injil Yesus.

Bukan hanya orang tua, tetapi juga terlebih anak-anak, para remaja dan orang-orang muda. Karena itu amat penting dan perlu kita memberikan pengajaran dan pendidikan, penjelasan dan uraian, bimbingan dan tuntunan kepada orang lain, kepada anak-anak, para remaja dan orang-orang muda.

Para guru dan pengajar serta semua pemerhati pendidikan amat memiliki tanggung jawab yang besar dalam hal ini.

Termasuk pemerintah dan semua instasi terkait merupakan stakeholder atau pemegang kunci utama untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran pada semua jenjang mulai dari anak-anak pada tingkat paling bawah, para remaja pada tingkat menengah dan para mahasiwa pada tingkat perguruan Tinggi serta para orang tua pada tingkat skill atau keterampilan kerja di tengah masyarakat.

Selain pendikan dan pengajaran dalam konteks amat umum ini, khusus di dalam lingkungan Gereja, hendaklah pendidikan dan pengajaran tentang iman dan Injil harus mendapat perhatian dan penanganan yang serius dan sungguh-sungguh.

Kita amat membutuhkan dan memerlukan pendidikan dan pengajaran tentang iman dan Kitab Suci, karena umat kita hidup di tengah masyarakat majemuk dan mayoritas lain.

Untuk menjadi saksi yang kuat, handal dan meyakinkan di tengah masyarakat majemuk dan mayoritas lain, umat Allah atau anggota Gereja mesti memiliki basis pengetahuan dan pendidikan iman dan Kitab Suci yang mantap dan kokoh kuat.

Untuk maksud itu, anak-anak dan para remaja perlu mendapat pendidikan dan pengajaran iman dan Kitab Suci yang kuat.

Selain orang tua di dalam keluarga, para guru dan pendidik anak-anak di tingkat Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar dan para Remaja di Sekolah Menengah mesti memiliki kompetensi atau keahlian serta skill atau keterampilan untuk mengajar dan mendidik serta juga untuk menuntun dan membimbing kehidupan anak-anak dan para remaja.

Dengan demikian anak-anak dan remaja dapat mempertanggungjawabkan pengetahuan iman mereka di dalam lingkungan sekolah.

Usia anak-anak dan remaja adalah usia kunci bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia dalam perjalanan hidup menuju masa depan.

Sebab itu pendidikan dan pengajaran iman dan Kitab Suci, pembentukan dan pembinaan karakter anak-anak dan para remaja harus mendapat penanganan yang serius, rutin dan teratur, sistematis dan komprehensif atau menyeluruh.

Selain anak-anak dan para remaja, perhatian terhadap para mahasiswa di Perguruan Tinggi serta orang-orang tua dan dewasa di tengah masyarakat tidak boleh diabaikan.

Mereka adalah 'ujung tombak' Gereja di dalam relasi dan komunikasi yang amat luas dengan masyarakat.

Ketika Gereja berhadapan dengan dunia, para mahasiswa dan orang tua atau orang dewasa berada di ‘garis depan Gereja’.

Mereka harus menjadi “garam dunia” dan “terang dunia” (Mat 5: 13-14) dalam pergaulan yang tidak terbatas dengan masyarakat pada pelbagai bidang atau lini kehidupan.

Sebab itu, pendidikan dan pembinaan iman harus tetap berlanjut bagi para mahasiswa dan orang tua atau dewasa.

Mereka harus mendapat kesempatan yang cukup luas dan terbuka untuk mengikuti berbagai kursus Alkitab, retret atau pertemuan-pertemuan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dan penghayatan iman mereka.

Mereka perlu 'mengupdate' atau memutakhirkan pengetahuan iman dan penghayatan iman mereka dengan mengikuti berbagai pembinaan dan pelatihan terkait iman dan Kitab Suci.

Doaku dan berkat Tuhan

Mgr Hubertus Leteng.