Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Rabu 8 Juni 2022 (Membangun Spiritualitas Melebihi Hidup Keagamaan) -->

Header Menu

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Rabu 8 Juni 2022 (Membangun Spiritualitas Melebihi Hidup Keagamaan)

Patris Trikora
Selasa, 07 Juni 2022

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Rabu 8 Juni 2022 (Membangun Spiritualitas Melebihi Hidup Keagamaan)


"Aku datang bukan untuk meniadakan Hukum Taurat melainkan untuk menggenapinya"


Bacaan Injil Matius 5:17-19 "Aku datang bukan untuk meniadakan Hukum Taurat melainkan untuk menggenapinya"


17: "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

18: Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

19: Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Renungan Katolik Hari Ini Rabu 8 Juni 2022 (Membangun Spiritualitas Melebihi Hidup Keagamaan)


Saudara/i terkasih dalam Kristus, kita mengetahui bahwa tindakan dan pengajaran Tuhan Yesus sering kali melampaui hukum Taurat.

Tidak sedikit orang yang mengira bahwa Tuhan Yesus datang untuk meniadakan hukum Taurat. Jangankan meniadakan, Tuhan Yesus justru menegaskan bahwa Dia datang untuk menggenapi hukum Taurat (ayat 17).

Justru, Tuhan Yesus menegaskan bahwa tidak boleh satu iota atau satu titik pun dihilangkan dari hukum Taurat, sebab akibatnya adalah menduduki tempat yang paling rendah dalam Kerajaan Surga (ayat 18, 19).

Lalu, apakah yang dimaksud oleh Tuhan Yesus bahwa Ia datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat melainkan untuk menggenapinya?

Apakah hal itu berarti seluruh detail hukum dalam Perjanjian Lama harus diterapkan seluruhnya dalam kehidupan kita?

Bukankah banyak hukum dalam Perjanjian Lama yang sepertinya diubah oleh Tuhan Yesus, misalnya soal tata cara penyembahan, persembahan, penyembuhan, dan sebagainya.

Meskipun banyak detail dalam hukum Taurat yang tidak berlaku lagi sejak Yesus datang ke dunia, namun pada dasarnya prinsip-prinsipnya masih tetap berlaku.

Sebagai contoh, perayaan keagamaan Yudaisme tidak perlu kita lakukan, namun prinsip untuk menyembah dan mengasihi Tuhan dengan segenap hati tetap berlaku pada setiap zaman.

Berhubungan dengan hukum Taurat, Tuhan Yesus mengajarkan bahwa hal yang paling penting bukanlah mengetahui seluruh detail hukum Taurat seperti orang-orang Farisi dan ahli Taurat, tetapi menjadikan hukum itu prinsip dalam tindak-tanduk/ perilaku kehidupan sehari-hari.

Tuhan Yesus menunjukkan mengenai spiritualitas yang mengubah sikap dan karakter hidup kita.

Dengan demikian, pengembangan spiritualitas kita tidak boleh berisikan kemunafikan seperti orang Farisi.

Kehidupan iman kita yang terinstitusi secara formal memang tidak cukup untuk membuat kita menjadi serupa dengan Kristus.

Kita harus bersyukur sebab iman sejati kepada Yesus Kristus telah mengubah hidup kita agar makin melekat pada-Nya.

Hanya didalam Yesus Kristus, kita memperoleh buah-buah Roh yang melengkapi diri kita sebagai pribadi yang telah di urapi dan diubah oleh-Nya.

Doa Renungan Katolik Hari Ini Rabu 8 Juni 2022


Tuhan, semoga kasih kamu selalu mengalir dari-Mu. Semoga sabda-sabda-Mu mampu membuat kami kuat untuk menghadapi berbagai cobaan kehidupan. Demi Kristus Tuhan kami, Amin.

Demikian Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Rabu 8 Juni 2022 (Membangun Spiritualitas Melebihi Hidup Keagamaan). Kiranya Melalui Firman Tuhan hari ini iman, harap dan kasih kita makin di kuatkan dan dapat menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama. Semoga***