Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Rabu 22 Juni 2022 (Waspadalah Terhadap Nabi/Pengajar Palsu)
"Waspadalah Terhadap Nabi-Nabi Palsu"
Bacaan Injil Matius 7:15-20 "Waspadalah Terhadap Nabi-Nabi Palsu"
15: "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
16: Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
17: Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
18: Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
19: Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
20: Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Renungan Katolik Hari Ini Rabu 22 Juni 2022 (Waspadalah Terhadap Nabi/Pengajar Palsu)
Saudara terkasih dalam Kristus, Bacaan Injil Hari ini adalah bagian dari khotbah Yesus di atas bukit, yang diawali dengan ucapan bahagia yang sering disebut sabda bahagia (Mat 5 :1-12).
Rangkaian khotbah Yesus di atas bukit ini adalah suatu pengajaran yang cukup lengkap bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Maka Yesus pun mengingatkan tentang kewaspadaan akan adanya nabi-nabi palsu yang penuh dengan kemunafikan.
Pada masa itu, nabi-nabi palsu yang dimaksud oleh Yesus adalah orang-orang Farisi dan para pemuka agama yang terdengar begitu kudus dalam kata-kata mereka, tetapi sebenarnya hati mereka jauh dari Tuhan.
Yesus mengumpamakan seperti serigala yang buas yang menyamar seperti seekor domba agar mendapatkan kesempatan untuk menghancurkan seluruh kawanan domba Allah.
Di dalam Perjanjian Lama disebutkan tentang beberapa nabi yang pura-pura bernubuat padahal mereka tidak punya wewenang untuk itu, dan ini tampak dari tidak terbuktinya nubuat mereka itu, seperti misalnya Zedekia bin Kenaana (1 Raj. 22:11) dan seorang lagi bernama Zedekia bin Maaseya (Yer. 29:21).
Melalui perikop ini Yesus mengingatkan kita bahwa akan ada banyak nabi-nabi palsu yang memiliki kuasa namun tidak memiliki buah yang baik.
Mereka hanya berbicara dan tidak melaksanakan apa yang mereka ajarkan kepada umat atau orang yang mendengarkannya.
Jelas bahwa kekudusan adalah hal yang mutlak dan wajib dimiliki dan dipertahankan oleh seorang pemimpin Gereja. Sedangkan dewasa ini dapat dilihat bahwa ada banyak anak-anak Tuhan yang jauh dari kata kudus.
Jika orang berpura-pura sebagai nabi tetapi berperilaku tidak sesuai, itu sudah membuktikan kepura-puraan mereka itu.
Mereka akan terus hidup dalam kepalsuan, apapun pengakuan mereka, karena tuan mereka ialah perut mereka, dan pikiran mereka semata-mata tertuju kepada hal-hal duniawi.
Para nabi palsu ini terlihat saleh, tetapi di dalam hati adalah "serigala yang buas" (ayat Mat 7:15), kadang-kadang dapat dikenal dari "buah" mereka.
Buah guru palsu itu adalah sifat-sifat buruk yang nyata dalam kehidupan para pengikut mereka (1Yoh 4:5-6).
Mereka akan mencari dan menanggapi pengalaman religius dan penyataan adikodrati sebagai kekuasaan yang mengesahkan kebenaran (Mat 7:22-23), dan bukan memantapkan dirinya di dalam seluruh ajaran Firman Allah.
Kebenaran Firman Tuhan dipakai sebagai alat untuk merayu jemaat akan berkat yang selalu melimpah, kekayaan, kehormatan, serta mujizat demi memuaskan kesenangan jasmani mereka.
Para nabi-nabi palsu senantiasa berseru-seru kepada Tuhan dengan nyaring. Namun, mereka tidak melakukan apa yang menjadi kehendak Allah.
Pada hari terakhir para nabi-nabi palsu tersebut akan semakin nyaring berteriak dan meminta pertolongan kepada Allah.
Mereka akan memakai banyak hal untuk memberi pembelaan kepada Allah demi keselamatan.
Mereka berpikir dengan pengakuan dari mulut saja akan memberi jaminan keselamatan bagi mereka.
Hal yang paling berbahaya dari ajaran palsu adalah mereka disebarkan di tengah-tengah gereja oleh orang-orang yang menyamar menjadi domba.
Lalu, bagaimana agar kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang palsu? Yesus adalah standar dari pengajar firman yang sejati.
Siapa yang tidak mengikuti Tuhan Yesus adalah nabi yang palsu. Nabi palsu akan menghasilkan buah yang menunjukkan siapa mereka sesungguhnya.
Standar utama adalah cara memuliakan Allah Bapa sebagaimana Yesus telah melakukannya. Siapa yang meninggikan diri sendirinya adalah nabi/pengajar palsu.
Yesus mengajak para murid untuk mengutamakan kehendak Allah dalam seluruh hidup, bukan kehendak dan keinginan mereka sendiri.
Jika yang pertama bisa terjadi, tidak perlu dipikirkan saja Allah sudah mencukupi apa yang menjadi kebutuhan kita.
Menghargai sesama dan memahami kebenaran sama-sama diperlukan. Jika kebenaran ada di tangan kita, maka kita memiliki kabar baik yang harus diberitakan.
Namun Allah memberikan kebebasan pada setiap orang untuk memilih atau menolak Dia. Tugas kita adalah menyajikan kebenaran dengan penuh kasih dan menghargai pilihan pribadi orang lain, seperti yang Allah lakukan.
Jangan kita terjebak kepada mereka yang kelihatannya hidup dalam Tuhan, padahal justru membelokkan iman percaya kita dari Kristus.
Doa Renungan Katolik Hari Ini Rabu 22 Juni 2022 (Waspadalah Terhadap Nabi/Pengajar Palsu)
Ya Tuhan, semoga sabda kehidupan yang Engkau berikan mampu kami tangkap dalam kehidupan kami. Semoga kami juga berani untuk terus menerus memupuk hidup kami dengan sabda-Mu. Bantulah kami agar kami mampu menghasilkan buah yang baik bagi diri kami sendiri dan bagi sesama. Amin.
Demikian Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Rabu 22 Juni 2022 (Waspada Akan Banyak Nabi-nabi Palsu). Kiranya dengan melalui firman-Nya yang kudus mampu membuat kita semakin rendah hati dan tidak menganggap diri paling benar daripada sesama. Semoga***