Khotbah / Homili Katolik Hari Ini Minggu 19 Juni 2022 (Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus) -->

Header Menu

Khotbah / Homili Katolik Hari Ini Minggu 19 Juni 2022 (Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus)

Patris Trikora
Sabtu, 18 Juni 2022

Khotbah / Homili Katolik Hari Ini Minggu 19 Juni 2022 (Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus)


Khotbah / Homili Katolik Hari Ini Minggu 19 Juni 2022 (Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus)



Khotbah / Homili Katolik Hari Ini Minggu 19 Juni 2022 (Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus)


Saudara terkasih dalam Kristus, sebelum kutipan Injil hari ini (Luk 9:11b-17) Lukas berceritera, bahwa keduabelas murid Yesus baru pulang sesudah mereka melaksanakan tugas pewartaan, dan mau memberikan laporan kepada Yesus dan Yesus mau menyendiri dengan mereka itu (Luk 9:1-11a).

Tetapi ternyata banyak sekali orang-orang lain yang juga mengikuti Yesus, kurang lebih ada lima ribu orang.

Waktu itu menjelang malam hari, kepada begitu banyak orang itulah Yesus memberikan makanan agar mereka tertolong, tidak kelaparan dan selamat. Lalu Apakah pesan Yesus dalam Injil ini kepada kita?

Dalam Bacaan Injil (lihat disini) kita melihat bahwa Para rasul sangat realistis. Melihat sekian banyaknya orang yang pada petang hari mengikuti Yesus, mereka mohon kepada Yesus, supaya mereka itu diminta pulang agar dapat mencari makan.

Tetapi tanggapan Yesus mengejutkan : "Berilah mereka itu makan!" Padahal hanya tersedia lima roti dan dua ikan untuk sekian ribu orang.

Bukankah perintah Yesus itu seolah-olah sesuatu yang sungguh tidak masuk akal? Memang tanpa Yesus para Rasul menghadapi masalah yang tak terselesaikan!

Sepintas lalu memang begitulah rupanya kenyataan yang juga kita hadapi, apabila kita mau mendirikan Kerajaan Allah yang diwartakan Yesus dan harus kita laksanakan.

Ibaratnya, menyelamatkan keadaan atau mengatasi nasib buruk atau kemiskinan umat manusia merupakan sesuatu yang mengatasi kemampuan kita sebagai Gereja.

Kita sebagai Gereja harus sadar, bahwa setiap orang Kristiani harus memiliki rasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan orang lain, bukan hanya keselamatan diri sendiri.

Tetapi apabila kita memiliki kesediaan untuk menolong sesama, banyak diantara kita sekaligus juga merasa tidak memiliki kekuatan dan kemampuan dari diri kita sendiri.

Tetapi Kristus mengetahui keterbatasan kita itu. Karena itu meskipun demikian, Ia memberikan perintah-Nya supaya kita menolong sesama kita. Mengapa?

Karena semua pertolongan pada dasarnya datang dari pada Allah! Ia mampu dalam diri Yesus mengadakan mukjizat luar biasa di luar dugaan, dan bukan untuk memamerkan diri-Nya, melainkan untuk berbuat baik kepada setiap orang yang membutuhkannya.

Dan dalam Bacaan Injil hari ini (lihat disini) diceriterakan bahwa pemberian Allah melalui Yesus begitu banyak, sampai sesudah semua orang makan kenyang, masih ada kelebihan roti duabelas bakul.

Apa pesan Injil hari ini kepada kita? Yesus memang mengadakan mukjizat, namun Ia menyelenggarakannya bersama dengan murid-murid-Nya!

Merekalah (murid Yesus) yang mengatur dan membagi umat dalam kelompok-kelompok. Merekalah yang membagikan makanannya. Pengadaan dan pembagian roti dan ikan diselenggarakan melalui tangan-tangan mereka.

Itulah sebenarnya yang juga terjadi abad demi abad, baik dahulu maupun sekarang. Allah berkarya, Allah mengadakan mukjizat dengan dan bersama dengan Yesus dan kita!

Dan mukjizat dalam bentuk pengadaan sakramen Roti Ekaristi, maupun berupa pemberian roti makanan sehari-hari.

Ataupun dalam bentuk roti rohani yaitu sabda Allah atau juga berupa pemberian roti makanan sebagai ungkapan karitas kepada sesama sehari-hari.

Demikianlah Kristus berkarya dan bertindak melalui tangan kita murid-murid-Nya, yang telah menerima perintah, tugas dan kuasa untuk berbuat baik dalam Kristus.

Dalam kehidupan dan pekerjaan kita sebagai umat Kristiani ada dua hal yang patut kita perhatikan.

Pertama: syarat memiliki kesungguhan dalam menghayati baptis kita sebagai orang Kristiani sejati ialah kesadaran, bahwa kita dipanggil dan diutus untuk hidup dan berbuat seperti Kristus.

Kedua: pelaksanaan perutusan itu hanya mungkin diwujudkan, apabila kita sungguh bersatu dengan Kristus dalam iman kita.

Apabila iman kita tidak sungguh kita miliki dan hayati, maka iman kita kering dan mandul. Ibaratnya bagaikan kolam dari mana tidak ada air yang datang mengalir dari sumber sejati.

Atau apakah gunanya ada kabel listrik, apabila dalam kabel itu tidak terdapat arus listrik untuk menyalakan lampu yang bersinar?

Ada umat yang yang memiliki sumber air yang melimpah, namun tidak mengadakan kanal-kanal untuk mengalirkan air itu ke daerah yang kering.

Ada pula umat yang memiliki kekayaan bagaikan sumber listrik yang kuat, namun tidak memasang kabel untuk mengalirkan listrik itu ke daerah-daerah yang gelap.

Tetapi ada juga orang-orang yang kuat, mendalam dan sangat hidup imannya, namun peka melihat kehausan dan kelaparan orang-orang lain apapun bentuknya. Namun mereka ini merasa dirinya sangat terbatas, dan tidak mampu untuk menolong sesamanya.

Hal inilah yang dialami keduabelas murid dalam Injil hari ini. Sungguh sedikit yang mereka miliki: lima roti dan dua ikan!

Tetapi berkat iman mereka yang kuat kepada Yesus, meskipun hanya berpegang pada milik yang begitu sedikit itu, mereka dapat memberikan dan membagikan kekayaan kebaikan kasih Kristus kepada orang-orang yang sangat membutuhkannya.

Bacaan Injil hari ini mengajak kita sebagai orang Kristiani yang sudah dibaptis, meninjau kembali makna dan penghayatan iman kita yang sejati, sehingga sungguh menjiwai dan menentukan seluruh sikap, hidup dan perbuatan kita sebagai murid Kristus.

Dalam merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini, marilah kita menerima Ekaristi sebagai pemberian Tubuh dan Darah-Nya bukan hanya untuk kita sendiri, melainkan untuk meneruskan kehadiran-Nya dalam diri kita itu kepada orang lain.

Demikian Khotbah / Homili Katolik Hari Ini Minggu 19 Juni 2022 (Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus). Kiranya Kasih Kristus selalu menyertai kita selalu.

Oleh: Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm.