Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Rabu 5 Oktober 2022 (Tuhan Ajarilah Kami Berdoa) -->

Header Menu

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Rabu 5 Oktober 2022 (Tuhan Ajarilah Kami Berdoa)

Patris Trikora
Selasa, 04 Oktober 2022

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Rabu 5 Oktober 2022 (Tuhan Ajarilah Kami Berdoa)


"Hal Berdoa"


Bacaan Injil Lukas 11:1-4 "Hal Berdoa"


1: Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."

2: Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.

3: Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya

4: dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

Renungan Katolik Hari Ini Rabu 5 Oktober 2022 (Tuhan Ajarilah Kami Berdoa)


Doa yang diajarkan oleh Yesus ini kita kenal dengan doa "Bapa Kami". Doa yang setiap hari kita ucapkan ini merupakan tata cara berdoa kita, singkat, sederhana dan mudah dimengerti, karena isinya adalah kebutuhan hidup kita sehari-hari.

Ketika kita memanggil Allah sebagai Bapa, maka kita adalah anak atau putera-puteriNya. Kebenaran sebagai putra dan putrinya seharusnya membuat kita berani sebagai anak untuk mempercayakan seluruh kebutuhan kita.

Dengan menyebut Bapa, dengan sendirinya di hadapan Allah kita membangun niat untuk mencintai sesama yang lain sebagai anak-anaknya juga; kita berjanji untuk terus memelihara solidaritas dengan sesama yang paling membutuhkan bahkan terhadap musuh kita.

Doa sebagai kebutuhan dasar yang lahir dari hubungan yang akrab dengan Bapa. Doa muncul dari iman dan rasa percaya. Doa membuktikan relasi dengan Allah Bapa. Doa merupakan bukti cinta kepada Allah. Relasi anak-bapa tentu memiliki intensitas kasih yang jauh lebih mendalam.

Penggunaan kata "kami" dapat berimplikasi bahwa Yesus tidak hanya mengangkat "saya saja" menjadi anak-Nya, tetapi juga orang-orang lain yang dipilih-Nya, yaitu anggota-anggota Gereja.

Nilai yang terutama dari doa yang diajarkan Yesus adalah relasi Allah dan manusia. Mengakui Allah dan Kerajaan-Nya yang kudus akan melahirkan kesadaran untuk memohon pengampunan-Nya, berharap kecukupan, dan melakukan penyerahan diri secara total.

Yesus mengajarkan doa yang lebih dahulu mengedepankan kehendak Bapa, baru dilanjutkan permohonan kita.

Dengan berdoa "dikuduskan nama-Mu" dan "datanglah kerajaan-Mu", kita mohon agar Bapa menyatakan kebaikan-Nya dan kemahakuasaan-Nya berdaya guna didunia ini.

Pengudusan nama Allah dan penegakan kerajaan-Nya itu harus menjadi fokus hidup kita.

Doa kita tidak boleh membelokkan kehendak Allah agar sesuai keinginan kita, tetapi menyelaraskan kemauan kita dengan kehendak-Nya.

Melalui pertanyaan para murid, kita yang tengah berziarah didunia ini pun, dapat belajar bagaimana cara berdoa yang baik.

Setidaknya kita dapat memahami bahwa doa berisikan tentang pujian kepada Allah dan juga harapan kita dalam sebuah permohonan.

Selain dari pada itu, doa juga merupakan ungkapan dari sebuah pertobatan, karena dalam doa kita mengakui pelanggaran dan dosa kita, tanpa perantara dan langsung kepada Allah.

Bagian ini menuntut kejujuran dan keterbukaan kita pada-nya, sehingga dengan begitu Ia akan mengalirkan kasih dan pengampunan-Nya pada kita.

Kasih Allah yang sejati, tampak dalam diri Yesus yang senantiasa mengampuni, bukan menghukum.

Peristiwa kasih dan pengampunan Allah ini banyak diceritakan dalam Injil. Yesus mengajarkan dan melakukannya secara nyata.

Ia mengasihi orang berdosa dan meminta mereka untuk bertobat, agar tidak melakukan perbuatan dosa lagi. Itulah kasih Allah yang sejati, tidak menghukum melainkan mengampuni.

Pada perikop ini, Yesus mengajarkan kita berdoa. Doa ini tidak asing bagi kita, doa Bapa Kami.

Dalam doa Bapa Kami kita selalu mohon ampun atas segala dosa kita kepada Tuhan. Kita percaya dalam iman, bahwa Allah telah lebih dahulu mengampuni dosa-dosa kita, maka dari itu kita pun harus belajar mengampuni kesalahan orang lain.

Allah adalah sumber cinta kasih, Tuhan yang selalu membuka tangan-Nya untuk mengampuni orang yang mau dengan sungguh hati bertobat.

Dengan pertobatan yang sejati, kita akan merasakan kasih Allah. Pengampunan yang Allah berikan kepada kita akan memberikan kelegaan dan sukacita sejati.

Allah yang berbelas kasih, penuh cinta ini menerima kita apa adanya, semua itu karena kerahiman-Nya, tidak menghukum namun mengampuni kita.

Sebagai ciptaan-Nya yang secitra dengan-Nya kita pun harus memiliki belas kasih-Nya, menerima orang lain dengan segala kekurangan mereka dan selalu siap mengalirkan kerahiman Allah dengan segala kekurangan mereka dan selalu siap mengalirkan kerahiman Allah dengan jalan memberikan pengampunan.

Doa Renungan Katolik Hari Ini Rabu 5 Oktober 2022 (Tuhan Ajarlah Kami Berdoa)


Tuhan Yesus, terimakasih atas anugerah kehidupan yang Engkau sediakan bagi kami, kami mohon tuntunan dan bimbingan-Mu agar kami senantiasa selalu dekat dengan-Mu melalui Doa yang Engkau ajarkan keoada kami. Amin.

Demikian Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Rabu 5 Oktober 2022 (Tuhan Ajarlah Kami Berdoa). Kiranya kita semua selalu meluangkan waktu kita untuk berdoa dan mendekatkan diri dengan-Nya. Semoga***