Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Minggu 9 Oktober 2022 (Bersykur dan Memuliakan Allah) -->

Header Menu

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Minggu 9 Oktober 2022 (Bersykur dan Memuliakan Allah)

Patris Trikora
Sabtu, 08 Oktober 2022

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Minggu 9 Oktober 2022 (Bersykur dan Memuliakan Allah)


"Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah?"


Bacaan Injil Lukas 17:11-19 "Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah?"


11: Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.

12: Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh

13: dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"

14: Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.

15: Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,

16: lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.

17: Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?

18: Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"

19: Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."

Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Minggu 9 Oktober 2022 (Bersykur dan Memuliakan Allah)


Dalam bacaan Injil hari ini dinyatakan bahwa ada sepuluh orang yang menderita sakit kusta datang kepada Kristus dan memohon belas kasihan dari-Nya, "...Guru, kasihanilah kami!" (Lukas 17:13).

Tergeraklah hati Tuhan untuk menolong mereka, dan akhirnya kesepuluh orang kusta itu pun menjadi tahir.

Dari 10 orang yang mengalami kesembuhan dari Tuhan itu ternyata hanya 1 orang saja, yaitu orang Samaria, yang tahu berterima kasih dan tersungkur di bawah kaki Tuhan dengan penuh ucapan syukur.

Tuhan berkata, "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?" (Lukas 17:17). Sembilan orang yang lain pergi begitu saja meninggalkan Tuhan tanpa ucapan terima kasih!

Sudah menjadi rahasia umum bila orang dalam keadaan tidak berdaya, menderita sakit keras, sedang terlilit utang, atau mengalami masalah yang teramat berat, di mana segala upaya telah dilakukan tapi tak membuahkan hasil apa-apa, barulah ia menyadari bahwa ia sangat memerlukan Tuhan.

Orang itu pun segera mencari Tuhan dengan segenap hati dan berdoa dengan tiada berkeputusan.

Ia pun berteriak dan berseru-seru kepada Tuhan meminta pertolongan-Nya; dan ketika pertolongan dari Tuhan itu datang, barulah dari mulutnya keluar ucapan syukur dan bibir yang memuliakan Tuhan.

Perhatikan! Ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik dan tampak menyenangkan, kebanyakan orang lupa untuk mengucap syukur dan berterima kasih kepada Tuhan.

Mereka menganggap bahwa semuanya adalah hal yang biasa. Bila mereka berhasil dan sukses dianggapnya sebagai hasil usaha dan kerja kerasnya sendiri.

Kita lupa bahwa di balik segala perkara yang terjadi ada tangan Tuhan yang turut bekerja, ada Tuhan yang menolong, ada Tuhan yang menopang, ada Tuhan yang menyertai, ada Tuhan yang memberi kekuatan dan kemampuan kepada kita.

Tanpa Tuhan dan di luar Dia kita ini bukanlah siapa-siapa dan tidak ada apa-apanya. Tuhan menegaskan, "...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5b).

Oleh karena itu "Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!" Mazmur 103:2

Doa Renungan Katolik Hari Ini Minggu 9 Oktober 2022 (Besyukur dan Memuliakan Allah)


Tuhan Yesus, ampunilah dosa dan kesalahan kami, kami sadar bahwa kami seringkali meninggalkan Engkau. Untuk itu, Ya Yesus yang Mahapengasih ajarilah dan kuatkan kami untuk selalu bersyukur dan memuliakan-Mu dalam segala situasi. Amin.

Demikian Bacaan Injil dan Renungan Katolik Hari Ini Minggu 9 Oktober 2022 (Besyukur dan Memuliakan Allah). Kiranya kita senantiasa selalu menjadi pribadi yang tak lupa bersyukur dan memuliakan Allah. Semoga***