Ikatan Mahasiswa Pendalaman Iman Keuskupan Ruteng (TAMISARI)-Kupang, mendukung langkah JPIC-SVD Ruteng yang siap dampingi warga adat Poco Leok. -->

Header Menu

Ikatan Mahasiswa Pendalaman Iman Keuskupan Ruteng (TAMISARI)-Kupang, mendukung langkah JPIC-SVD Ruteng yang siap dampingi warga adat Poco Leok.

Patris Trikora
Kamis, 02 Februari 2023

Ikatan Mahasiswa Pendalaman Iman Keuskupan Ruteng (TAMISARI)-Kupang, mendukung langkah JPIC-SVD Ruteng yang siap dampingi warga adat Poco Leok.


Ketua TAMISARI Kupang Periode 2022/2023


Suaraakarrumput.com--Perwakilan masyarakat adat pocok leok, kabupaten Manggarai, yang terdiri dari 10 gendang, dikabarkan telah bertemu pimpinan lembaga Komisi Justice, Peace and Integrity of Creation Serikat Sabda Allah (JPIC-SVD), suatu lembaga advokasi dari salah satu kongregasi religius Gereja Katolik yang berbasis di Ruteng, pada tanggal 28 Januari 2023 lalu. 

Pertemuan ini dilakukan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait keresahan yaitu adanya daya paksa untuk menerima proyek geotermal diwilayah adat mereka. 

Diketahui masyarakat adat Poco Leok yang diwakili beberapa gendang (rumah adat) konsisten menolak perencanaan proyek geothermal diwilayah itu, dengan beberapa alasan yang mendasar terkait kerusakan lingkungan.

Mendengar kabar itu, Ketua umum Ikatan Mahasiswa Pendalaman Iman Keuskupan Ruteng (TAMISARI)-Kupang, "Fransiskus Alfendi Ance" (2/2/2023) melalui media suaraakarrumput.com, menyampaikan bahwa Ia turut prihatin atas kecemasan yang dialami oleh masyarakat adat Poco Leok, dan mengapresiasi serta mendukung langkah yang diambil JPIC untuk mendampingi masyarakat.

"Kami dari TAMISARI turut prihatin atas kecemasan warga dan akan terus mengikuti perkembangan perihal rencana proyek geothermal yang berada di wilayah Poco Leok dan wilayah Manggarai lainya."

"TAMISARI sangat tidak mendukung proyek yang dapat mendatangkan kerusakan lingkungan berisiko tinggi dan tidak memberi dampak besar bagi peningkatan ekonomi masyarakat." 

"Kita dari TAMISARI berkaca dari proyek yang sama, yaitu proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Mataloko, yang sekarang mendatangkan semburan lumpur panas dari bekas pengeboran. Dan belum kelihatan upaya penanganan mengatasi hal itu oleh pemerintah."

"Kami mengharapkan kecemasan masyarakat ini tidak hanya sampai di telinga JPIC saja,  melainkan para Anggota Dewan Kabupaten Manggarai juga mestinya turut hadir ditengah-tengah masyarakat Poco Leok untuk mendengarkan aspirasi mereka dan memperjuangkannya."